BULAN
BERKUNJUNG KE JEMBER
BBJ – Berkembangnya suatu daerah tidak hanya
tergantung dari kesiapan sektor produk ekonomi semata-mata, namun
juga dipengaruhi berbagai aktifitas entertaint yang berkembang di
daerah tersebut. Entertaint tersebut dapat berupa olahraga, seni,
budaya maupun sain.
Bulan Berkunjung ke Jember
(BBJ) yang memiliki tiga dimensi yaitu : dimensi Historis, dimensi
Prestasi dan dimensi Ekonomi. merupakan sebuah etalase besar
Kabupaten Jember untuk menunjukkan semua potensi bagi para calon investor baik dari dalam maupun luar daerah.
Potensi sumber daya alam yang berlimpah didukung kondisi
masyarakat yang kondusif serta kemudahan birokrasi menjadikan suatu
jaminan bagi para investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten
Jember. Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ) adalah sebuah manajemen
besar untuk kegiatan-kegiatan Perayaan Peringatan HUT Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2012 yang dilaksanakan mulai
tahun 2007, sudah mulai menampakkan hasilnya, baik yang berupa
prestasi, maupun yang berupa peningkatan ekonomi.
Akan tetapi kegiatan BBJ
tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif masyarakat dan seluruh
komponen steakholder masyarakat di
Kabupaten Jember untuk menyukseskannya, baik partisipasi berupa
materiil maupun tenaga dan pikiran serta kreatifitas. Apalagi dalam
kegiatan BBJ ini akan berdampak pada adanya
kedatangan orang yang untuk berkunjung untuk menyaksikan agenda kegiatan acara yang ada. Hal ini tentu
membutuhkan partisipasi masyarakat untuk menyambut
tamu-tamu tersebut, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari
luar negeri.
JEMBER FASHION CARNAVAL - JFC
VISI & MISI
Visi
JFC – Menjadikan Jember sebagai kota wisata mode pertama di Indonesia bahkan di
dunia.
Otonomi daerah memungkinkan setiap daerah
untuk menggali potensi yang dimiliki yang memungkinkan dapat meningkatkan
kemakmuran daerahnya. Untuk memenangkan persaingan antar daerah kita harus
memiliki keunggulan yang tidak atau belum dimiliki oleh daerah lain. Fashion
Carnaval dengan tema trend dunia tidak dimiliki oleh daerah lain bahkan di
dunia pun belum ada yang mengangkat potensi ini. Keunggulan potensi ini dapat
memberikan multiplier efek terhadap potensi lain yang kita miliki.
Misi JFC – Suatu proses atau perjalanan yang
membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan kita ( SDM ),
kesenian, budaya dan perkembangan perekonomian.
PETIK LAUT
Segoro Kidul atau Samudera Indonesia menjadi ladang penghidupan bagi masyarakat
Puger yang sebagian besar sebagai nelayan. Puger sendiri merupakan pelabuhan
laut yang berfungsi sebagai pangkalan dari para nelayan dan pelaut dengan bukti
keberadaan Tempat Penampungan Ikan (TPI) terbesar di Jawa
Timur.
Puger saat ini
sebagai Kecamatan di Kabupaten Jember meliputi 13 (tiga belas) desa, yang di
antaranya Desa Puger Wetan dan Desa Puger Kulon. Dalam perjalanan sejarahnya,
Kota Puger yang sekarang sebagai kota kecamatan memiliki fakta-fakta dan nilai-nilai
historis yang mendorong perkembangan Kabupaten pada umumnya.
Tradisi dan budaya yang berkembang di
Puger tidak dapat dilepaskan dari kondisi alam yang didominasi lautan luas
Samudera Indonesia. Tradisi dan budaya nelayan menjadi dominan dalam masyarakat
Puger. Masyarakat yang tinggal di Puger merupakan masyarakat yang multikultura,
diantara terdapat suku Mandar, Jawa, Madura, China
serta sebagian kecil keturunan Eropa / Belanda campuran.
Petik Laut atau ada yang menyebut
dengan Larung Sesaji, salah satu tradisi tahunan yang ada di Puger, merupakan
bentuk pengaruh kondisi alam yang didominasi oleh Lautan. Petik Laut dapat
dilihat sebagai interaksi kehidupan manusia dengan alam semesta yang
menyediakan berbagai sumber kehidupan baik itu ikan-ikannya maupun sumber daya
alam lainnya.
Riwayat kegiatan Petik Laut tidak
dapat dilepaskan dari kisah tentang Buyut Jirin yang turun temurun sebagai
cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Puger. Buyu Jirin, begitu
masyarakat Puger menyebutnya, secara turun temurun diakui sebagai sesepuh
Puger.
Buyut Jirin adalah seorang perempuan
yang berasal dari Mataram. Buyut Jirin,
berdasarkan keterangan keturunan ketiga Nuraman Jupri lahir 1946 (17/4/2012),
pada masa hidup sebagai penasehat atau dukun bagi para penjabat pemerintahan di
Puger. Asal usul Buyut Jirin sampai di Puger dengan melakukan perjalanan kaki dari Mataram ke Puger. Kemudian di Puger Buyut
Jirin menikah dengan seorang laki-laki yang tinggal di Puger.
Buyut Jirin mempunyai kegemaran
tikarat. Tempat yang sering dikunjungi untuk melakukan tikarat adalah Pulau
Nusa Barong yang terdapat makam Mbah Sindu. Ombak Segoro Kidul / Samudera
Indonesia terkenal sangat besar-besar. Sehingga tak jarang perahu nelayan
terhempas ombak hingga karam. Plawangan / Pancer menjadi tempat yang berbahaya
dilewati perahu nelayan, karena di tempat sering terjadi perahu karam akibat
diterpa ombak besar.
Buyut Jirin dalam suatu waktu tatkala
melakukan tirakan mendapat wisik agar melakukan SEDEKAH PANCER. Tujuan diadakan
SEDEKAH PANCER ini memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
keselamatan warga Puger, terutama bagi nelayan yang melaut untuk menangkap ikan
di Segoro Kidul.
Ketokohan Buyut Jirin dan kepercayaan masyarakat Puger bahwa Buyut Jirin merupakan orang linuwih (yang mempunyai kemampuan supranatural lebih dibandingkan lainnya) maka SEDEKAH PANCER. Sedekah Pancer dilakukan dengan melarung sesaji ke laut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Puger karena karunia dari SANG KHALIK telah diberi sumber daya alam yang kaya. Sedekah Pancer menjadi acara tahunan setiap menjelan Bulan Suro atau Muharam. Sedekah Pancer ini kemudian menjadi dasar acara PETIK LAUT yang dilakukan pemerintah Desa Puger Wetan dan Puger Kulon yang difasilitasi Kecamatan Puger setiap tahunan dan menjadi tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat Puger.
JEMBER CITY CARNAVAL – JCC
Meriah dan spectakuler! Jember City Carnival Spectakuler menghipnotis jutaan pasang mata
demi menyuguhkan tontonan menawan dan membanggakan. Satu tujuan untuk dunia
agar lebih mengenal bahwa ini dari Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar